Saya dan New York City

Entah kenapa saya selalu bermimpi untuk mengunjungi NYC (New York City). Kota yang dulunya dibarter dengan Pulau Banda oleh Belanda ini, selalu mengusik hati saya. Saban hari saya pernah bermimpi telah berada di Central Park di 5th – 8th Avenue. Taman indah yang luasnya hampir 40 hektare ini menjadi surga eden bagi saya. Setahu saya banyak jajaran artis ngetop dunia, sekaliber Britney Spears dan Madonna pernah tinggal di sekitar taman ini. Saya rasa mereka betah karena suasananya yang nyaman.

central-park


Dari beberapa artikel yang saya baca menyebutkan, ketika musim dingin pohon-pohon di CentraL Park meranggas, hingga yang terisisa hanya batangnya saja. Dan ketika musim dingin berlalu, pohon kembali tumbuh dengan daun yang lebat. Jika sudah begitu, katanya, New York City tak terlihat lagi seperti Rimba Pencakar Langit, karena telah diselimuti rimbun daun pepohonan.
Halah. membuat saya semakin cenat-cenut mikirnya.. 

Back to behind the story…
Sebelum saya bercerita untuk menjerumuskan anda lebih jauh ke mimpi-mimpi aneh saya. Mending, simak dulu impian pendidikan saya berikut ini . . . . .
Salah satu alasan penting kenapa saya jatuh hati dan begitu tertarik untuk menjelajahi Kota New York, dikarenakan mimpi saya untuk bersekolah di Sebuah Universitas ternama yang berada di Kota Itu. nama Universitasnya adalah Columbia University. Saya tertarik dengan Columbia University karena jurusan jurnalisme yang terdapat pada salah satu departemennya, konon dibilang nomor satu se-Amerika, Bahkan DUNIA!. Hal ini tentu mengusik saya yang berlatar pendidikan jurnalistik abal-abal. Saya mencoba memanfaatkan search engine google untuk mencari tahu tentang pendidikan post graduate pada Columbia University. Dan Hasilnya :

Sekilas Broadway

Masuk kandang Kambing mengembik, masuk kandang harimau mengaum. Pepatah ini saya pegang teguh karena sangat berguna bagi orang yang ingin beradaptasi dengan lingkungan. Sebelum beradaptasi tentunya kita harus mengenal sedetil mungkin lingkungan/ tempat kita berpijak bukan?

broadway


Nah, Dari hasil penjelajahan saya. Ternyata Columbia University berada di Jalan tertua yang membelah kota New York dari ujung barat laut hinggga tenggara secara diagonal. Jalan ini jelas tak dibentuk berdasarkan struktur tata kota yang dibagi tegak luruk dan per blok. Jalan sepanjang 60,8 kilometer ini menghubungkan perbatasan NYC dengan Yonkers di Westchester County atau South Broadway, melewati The Bronx hingga ke Battery Park di bagian selatan.
Sepanjang jalan broadway juga dapat kita temui tempat-tempat popular di Amerika Bahkan Dunia. Sebut saja sekolah musik Julliard School yang berdiri sejak 1905. Sekolah ini telah mencetak artis dan penyanyi papan atas dunia. Central Park yang telah saya sebutkan di atas juga berada dijalan ini. Yang paling legendaris sekaligus unik, di seputaran jalan ini, atau lebih tepatnya berada dilingkungan Central Park, terdapat Sebuah Apartemen yang diklaim sebagai apartemen tertua dunia. The Dakota nama apartemennya. Tidak hanya tertua, apartemen ini juga menyimpan tragedi berdarah yang mencengangkan dunia. Vokalis The Beatles, John Lennon yang terkenal itu, ditembak mati oleh penggemarnya Mark David Chapman, pada Desember 1980 di apartemen ini.
Segaris di sisi barat, terdapat American Museum of Natural History. Museum dengan koleksi 32 juta artefak diseluruh dunia ini juga terdapat koleksi khas Indonesia seperti keris, batik gamelan dan lain-lain.
Yang tak kalah menarik, bagi penggemar teater, menyusuri sepanjang jalan broadway dapat ditemui dengan mudah gedung-gedung opera dengan billboard yang menampilkan pertunjukan yang akan digelar.
Paling ujung jalan Broadway di bagian selatan terdapat distrik finansial. Ada Wall Street, tempat bersemayamnya kantor-kantor perusahaan keuangan terbesar dunia. Masih di seputaran Wall Street, terdapat sebuah patung Banteng yang terbuat dari perunggu seberat 3.175 kilogram. Menurut beberpa pendapat, patung Banteng ini melambangkan semangat kerja dan antusiasme tinggi. Tak heran jika orang amerika berotak progress, ternyata filosofi mereka sama dengan banteng (hehehe). Saya tak bilang kerbau lho?

***

saya mungkin belum pernah mengunjungi kota New York, apalagi melintasi jalan Broadway. Tapi setidaknya ini memberikan gambaran kepada saya atau kepada siapa saja : Jika kelak tiba disana saya tak tersesat atau kelabakan untuk mencari jalan pulang jika nantinya tersesat juga .
Mohon doanya agar kelak saya bisa mengunjunginya, bahkan kalau bisa, bersekolah di sana. Columbia University.

Kampus School of Journalism di Columbia University - New York

2 responses to “Saya dan New York City

Leave a reply to ello aristhosiyoga Cancel reply